Haji Suhada Mengajak Jalankan Politik Santun Tidak Politik Uang

Warna - Warni155 Views



Politik uang
Haji Suhada beserta istri dan anak


spirit.my.id – Money politik atau politik uang kerap menjadi momok menakutkan bagi para calon pemimpin di semua tingkatan.

Meski begitu, tak menampik politik uang selalu digunakan oleh sebagian para kandidat sebagai senjata ampuh untuk merengkuh kemenangan.

Tentu saja cara dengan membagi – bagikan rupiah kepada masyarakat melanggar aturan dan tak beretika bahkan praktek uang bisa di jerat dengan hukuman.

Artikel Terkait :

https://spirit.my.id/2021/11/haji-suhada-konsep-desa-wisata-diyakini-akan-membawa-perubahan.html?m=1

Politik uang juga mengindikasikan sebagai calon yang tidak percaya diri kepada kemampuan yang dimilikinya serta dinilai praktek pembodohan pada masyarakat.

Dalam hal ini, peran serta masyarakat sangat krusial untuk menjatuhkan pilihan. 

Apakah pilih calon yang bagi – bagi pulus atau calon pemimpin yang amanah, jujur dan berintegritas ?

Bagi calon yang mengedepankan daya pikir dan visi misi dalan bertugas, dipastikan akan menjauhi praktek tak patut ini, seperti yang disampaikan oleh Haji Suhada, calon Kepala Desa  Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

“Dalam pelaksanaan perhelatan Pilkades yang sekarang sedang berlangsung, saya sangat mengharapkan pelaksanaan Pilkades ini baik calon maupun masyarakat peduli dengan Desa Citapen kedepan. Pelaksanaan proses Pilkades tidak fair, tidak jujur diantaranya terjadinya money politik, terjadinya politik – politik tidak sehat itu akan menganggu Pilkades akan melahirkan pemimpin yang tidak sehat pula,” katanya.

Pak Haji, sapaanya, mengajak kepada empat calon lainnya untuk menjalankan politik sehat dan bersih.

“Saya menghimbau pada rekan – rekan calon yang sama – sama mencalonkan pada Pilkades ini supaya bisa melaksanakan pendidikan politik yang baik di masyarakat yaitu dengan tidak menggunakan politik uang,” tandas calon dengan nomor urut 5 itu.

See also  Jadi Pemimpin Itu Harus Bisa Melawan Hawa Napsu Sendiri


Dengan politik bersih masyarakat pun akan berpikir jernih bukan uang.

“Kepada masyarakat itu sendiri walaupun kita tahu siapa sih masyarakat yang tidak membutuhkan uang namun ketika uang yang dibagi – bagikan kepada masyarakat tentunya oleh calon apalagi dalam jumlah ribuan tentunya akan menjadi nominal yang besar,” tambahnya.

Jika praktek membagi – bagikan uang dijalankan, berimbas pada calon itu sendiri bila terpilih nanti, yakni mencari celah agar duit yang digelontorkan kala pencalonannya bisa balik lagi.

“Nah hal ini tentunya menjadi kost politik dan ketika calon itu menjadi pemimpin bukan pengabdian yang diberikan kepada masyarakat tapi bagaimana mengembalikan uang yang dipakai pada proses Pilkades bisa kembali apalagi uangnya hasil pinjam atau jual sesuatu atau barang,” jelasnya. 

Baca Juga :

https://spirit.my.id/2021/11/ini-visi-misi-dan-program-kerja-haji-suhada.html?m=1

Maka dari itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat Desa Citapen dan calon – calon Kades lainnya mengajak untuk melaksanakan Pilkades dengan baik dan jujur .

“Agar Desa kita lebih berkah, lebih baik, lebih maju dan berkembang. Karena tuntutan dengan permasalahan – permasalahan banyak tentunya membutuhkan pemikir – pemikir termasuk pemimpin Desa Citapen kedepan,” harapnya mengakhiri.

(Res)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *