DSBS KBB, Siap Bergerak Demi Kemajuan Budaya Sunda.

Pendidikan250 Views


Reviewnews.id – Siapa yang tidak kenal dengan Acil Bimbo,
musisi legenda itu  terlihat di Wana
Wisata Curug Sawer Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, (6/05/2018).
Acil datang ke sana bukan untuk konser tapi menghadiri
undangan dari Dewan Seni Budaya Sunda (DSBS), Kabupaten Bandung Barat yang mengadakan acara Temu Bicara membahas budaya Sunda.
Selain Acil, dihadiri juga oleh unsur Desa dan  Muspika Kecamatan Cililin, tokoh pemuda dan
agama.
Pria yang bernama lengkap Acil Darmawan Hardjakusuma,
menyambut baik adanya Dewan seni Sunda.
Ia berharap, tidak melempen di tengah jalan harus
terus berjuang agar budaya Sunda tetap tegak berdiri.
“Bagus, cumen harus terus dialog – dialog, jadikan konsep
kemudian kerjakan bersama. Awas Budaya Sunda itu luar biasa,” kata Acil, usai
acara.
Acil pun menyatakan kesiapannya membantu dan memfsailitsai
agar Dewan seni ini tetap eksis dalam menjaga kebudayaan Sunda.
“Dari segala hal kita terseret di rumah sendiri. Utamanya
kita tak punya panutan, kedua tidak punya komunikasi rujukan, ketiga tidak
punya konsep. Rasa cinta pada tanah Sunda, tanah air tidak ada, tidak ada yang
memotivasi. Ayo Kita tumbuhkan kembali rasa itu bersama,” lanjutnya.
Sementara, Wasta Suharya, Ketua organisasi, meyakini
organisasi yang dipimpinnya akan terus eksis demi kemajuan budaya Sunda.
“Dengan acara ini saya berharap, kedepan semua program bisa
dijalankan,” harap Wasta.
Namun, Wasta menyayangkan ketidakhadiran Bupati dan
Disbudpar, padahal sebelumnya sudah menyatakan akan
hadir. Itu terjadi karena isu miring tidak sedap yang dihembuskan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab.
“Dewan ini independen tidak ada unsur politik, tidak ada
dukung mendukung pada salah satu calon. Tidak ada tekanan dan paksaan. Murni
demi kemajuan seni Sunda khususnya di Cililin dan Kabupaten Bandung Barat
umumnya,” tegas sang Ketua.
Di lain pihak, pemerintah yang turut hadir sepakat satu suara mendukung keberadaan Dewan seni tersebut.
Usai acara dilakukan potong tumpeng sebagai tanda semangat dalam memajukan budaya Sunda.

(Restu Nugraha)
See also  12 Siswa-Siswi Pondok Pesantren dan Rumah Tahfidz SD IT Cahaya Qur'ani di Wisuda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *