Begini Suka Duka Teh Iyam Tukang Pijat Perempuan

Mau bukti ? ini dia Siti Maryam, pemijat perempuan yang sudah malang melintang di dunia pijat refleksi.

Saat bertemu dengan redaksi spirit media inspiratif, wanita yang biasa di panggil Teh Iyam ini menuturkan awal mula menjadi pemijat.

Ia menceritakan karena faktor orang tua yang mengharuskan jadi tukang pijat.

“Itu pilihan orang tua. Saat itu ada 3 pilihan mau kerja ke Jakarta, ke pabrik. kata orang tua jadi tukang pijat aja, anak keurus kerjaanya engga membutuhkan waktu lama,” katanya.

Apakah ada keturunan dari orang tua jadi pemijat ? teh Iyam terus terang, tidak ada sebab orang tuanya sama sekali bukan tukang urut. 

Dirinya belajar sendiri dan setelah cukup menguasai, ia mulai mempraktekan ilmu pijitnya pada orang – orang terdekat dulu.

“Otodidak. Setelah di uji coba mijit ke orang ini orang itu sampai tersebar luas orang – orang. Katanya enak setelah dipijit sama saya. Alhamdulillah ada kesembuhan dan pertolongan dari Allah,” terangnya.

Seiring perjalanan waktu, namanya mulai dikenal sebagai pemijat.

Banyak pengalaman dialami baik yang indah maupun pahit.

“Suka dukanya ada, ya sukanya itu mungkin saya sebagai tukang mijat itu banyak sekali yang pengen dipijat sama saya. Terus dukanya mungkin di saat orang engga ada yang nyuruh mijat,” ujarnya tersenyum.

Dalam sebulan pasien yang datang antara lima sampai enam orang. Dan pasienya pun tidak hanya kaum feminim saja melainkan Kaum pejantan alias para pria.

Teh Iyam terus terang, ketika mijit laki – laki kadang ada yang iseng menggoda, namun tak dipedulikannya, dianggap angin lalu.

Baginya memijat laki atau perempuan sama saja.

“Kitanya jangan terlalu merespon dia. Engga begitu panik udah biasa ke cewek seperti itu ke laki – laki seperti itu, mijatan samain engga dibeda – bedakan,” jelasnya.

Wanita yang jago nyanyi ini juga mengaku tak malu jadi tukang pijat karena pekerjaan halal yang dirihoi Allah untuk membantu penyembuhan.

“Pijat refleksi, ful body sama totok aura,” pungkasnya.

(Res)