Begini Islam Phobia dan Diskriminasi Pada Kaum Muslim di Perancis

Orang Perancis sudah respek pada Islam

spirit.my.id – Sebelum tahun 2015, di Perancis, Islam phobia dan diskriminasi terhadap Islam begitu kuat, hal ini menyebabkan ketakutan imbasnya umat muslim ogah datang ke Perancis.

Kenapa bisa begitu ? sebab pandangan mayoritas orang Perancis saat itu, Islam identik dengan kekerasan dan terorisme. 


Hal ini tidak terlepas dari media asing yang kerap menyudutkan Islam jika ada tindakan terorisme dan kekerasan.

Tapi seiring berjalannya waktu, Islam phobia dan diskriminasi terhadap kaum muslim di Perancis mulai memudar.  

Bahkan sejak  tahun 2016 sampai sekarang, perkembangan Islam di Perancis menunjukan peningkatan yang siginifikan.

Hal ini diungkapkan oleh Deni Irawan, yang telah berkunjung ke Perancis dalam kegiatan Training World of Change selama dua minggu di tahun 2019 silam.

“Berawal dari cerita teman saya. tahun 2015 ke belakang, bener – bener ada dikriminasi pada muslim. Ketika ada orang yang pakai jilbab, pakai cadar, berjenggot, laki lakinya pakai gamis, itu lebih ke tidak respek lebih  ada Islam phobia. seiring berjalan waktu mulai 2016 -2017 mulai ada kolaborasi – kolaborasi dari beberapa NGO,dan 2019 saya ada kesempatan berangkat. Setelah sampai disana ternyata omongannya itu tidak 100 persen benar karena mungkin banyak imigran seperti dari Maroko imigran Timur Tengah banyak juga orang Indonesia yang datang kesana. Ternyata ketika saya sampai di satu kota besar di Perancis namanya Carcassonne, begitu saya sampai disana aura muslimnya keluar. Ketika ada mahasiswa mahasiswi dari muslim ternyata tidak ada diskriminasi apapun,” katanya Redaksi.

Semakin meyakinkan ketika pemuda kelahiran 1994 itu, pergi ke kota kecil Toulouse.

Deni, begitu dipanggil, menuturkan, ia datang ke Toulouse saat bulan suci Ramadhan.

See also  Etos Kerja Orang Indonesia Tak Boleh Kalah Dengan Orang Asing

“Saya ketemu dari 14 negara, waktu itu tuh pas lagi bulan Puasa. Ketika saya datang, saya ditanya puasa ya? jadi memberi tahu. Untuk makan ada tempat khusus buat muslim. Jadi lebih respek pada muslim,” lanjut Deni.

Selama di Kota Toelouse, Deni  merasakan perlakuan yang baik.

“Mungkin mereka sebelumnya telah belajar kalau puasa harus buka puasa, kalau lagi makan siang jangan di ajak dulu,” jelas lelaki yang aktif di kerelawanan Great Indonesia tersebut.

Deni menilai, meski Islam minoritas penghargaan dan perlakuan yang baik membuat kaum muslim merasa nyaman dan aman.

Malahan di Paris, Ibu Kota Perancis, jangan kaget pasalnya banyak Masjid – Masjid besar di bangun.

 “Jadi disana orang – orang sudah respek, bener – bener menghargai orang muslim. Untuk makanan sudah di tata khusus buat muslim, ada supermarketnya. Tahu ada halal haram jadi tidak ada ketakutan, takut dipukul atau diintimidasi,” pungkas Deni seraya tersenyum.

(Res) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *