Anak Muda Sekarang Doyan Berwacana


anak muda harus kreatif




spirit.my.id – Benarkah di jaman yang semakin maju seperti sekarang, rasa peduli baik pada sesama manusia atau lingkungan sekitar semakin pudar ?

Bila melihat fakta ada betulnya, coba deh tengok, bagaimana gaya hidup individualistis atau lebih mementingkan kepentingan diri sendiri lebih menonjol.


Lebih parah lagi, penyakit ini sudah menjangkiti generasi muda yang sejatinya menjadi barometer perkembangan intelektual kekinian.

Tak menampik, mewabahnya media sosial dan alat teknologi lainnya menjadi salah satu biang kerok lunturnya gaya hidup syarat kekeluargaan.

Sejatinya anak muda tak boleh mati gaya, justru sebaliknya  perlihatkan daya kreatifitas apalagi dengan kemajuan teknologi.seengganya lebih mudah untuk mencari sumber berkreatif.
Artikel Terkait :
“Setuju banget karena pengaruh jaman sekarang lebih mengarahkan pada hidup individualistis. Biasanya anak muda suka ngumpul, sambil ngopi, asik – asikan, sekarang jarang cukup di grup kaya wa atau media sosial,”kata Muhammad Sahlan, pada redaksi.

Sahlan panggilannya, mengaku sering menjadi korban bahkan dengan lantang pelajar kelas XII ini mengatakan, kaum muda sekarang lebih banyak berwacana dibanding aksi nyata dilapangan.

“Cumen ok aja, pas waktunya engga ada, katanya mending di grup aja. banyak alasan, jauh lah, cape lah, padahal pertemuan langsung perlu selain bisa langsung bertemu juga lebih mengena kalau bertemu,”ucapnya.

Pemuda kelahiran 2001 ini sadar, pola hidup individualistis sangat meresahkan karena bisa menjadi sebab rasa kesetiakawanan sosial dan goyong royong yang menjadi ciri khas budaya bangsa akan hilang terlindas budaya asing.

Baca Juga :
https://spirit.my.id/2021/02/salah-satu-dampak-dari-internet-adalah-menurunnya-daya-berihtiar-.html

Namun bukan berarti harus pasrah, Sahlan menilai, ada cara yaitu penggunaan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik dan benar.

“Lebih pada pribadi atau kesadaran masing – masing. Pengaruh ilmu teknologi dampak positip dan negatipnya banyak, lebih bijak lagi aja,”tutup Sahlan.

See also  Ini Cerita Menggelitik Masa SMA Tahun 90

(Res) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *