reviewnews.id – Bencana tsunami yang melanda Pendeglang, Banten dan Lampung Selatan, pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu membuat kita terhenyak.
Bagaimana tidak, Akibat yang ditimbulkan bencana tersebut cukup dahsyat, korban meninggal tak terhitung jumlahnya, belum lagi yang mengalami cedera dan hilang ditambah kerugian harta benda.
Kita berharap, bencana serupa tak tejadi lagi di masa yang akan datang.
Terkait ini, wanita bernama Nindia W. Rahman, ikut merasakan derita keluarga korban dan prihatin.
Menurutnya bencana yang terjadi adalah peringatan dari Allah SWT.
Bahkan Nindi, begitu dipanggil, mengutip ucapan dari Syekh Ali Jaber yang mengatakan, bahwa Allah telah murka kepada umat manusia yang sering kali menjadikan sisi pantai sebagai tempat dosa dan maksiat.
“Allah ingin jadikan musibah ini sebagai peringatan bagi sebagian manusia yang lain untuk terus memperbanyak istighfar,” ucapnya pada reviewnews.id, Rabu, 26 Desember 2018.
Lalu, Nindi memberi contoh yakni, rumah tahfidz yang berada tepat dibibir pantai sedikitpun tidak terkena air laut.
“Karena apa ? Allah lindungi orang – orang yang shalih, orang yang masih beristighfar kepadaNya,” tandas wanita yang menyukai sastra dan puisi ini.
Sebab itu, wanita kelahiran Bandung, 19 Maret 1999 ini, bersyukur masih diberi kesempatan hidup dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
“Mudah – mudahan sisa hidup kita lebih bermanfaat lagi. Hidupmah fastabiqul khairat, berlomba – lomba dalam kebaikan. Terus tafakur tadabur memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Memperbanyak amal shaleh, agar pas Allah datangkan maut kita telah siap,” jelas Nindi.
Sebagai ungkapan belasungkawa, mojang cantik ini berharap semoga korban yang hilang segera ditemukan, yang luka – luka cepat sembuh.
“Keluarga yang ditinggalkan lebih diberi kesabaran lagi dan bagi korban yang meninggal semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT,” pungkas dara yang doyan lari dan badminton itu.
(Res)