Pemuda ini tetap optimis bisa bangun usaha sendiri |
spirit.my.id – Karena butuh modal untuk membuka usaha, pemuda ini di tahun 2017 berangkat ke Nabire, Papua, sebagai karyawan di sebuah perusahaan kimia, namun tak lama hanya empat bulan.
Alasannya, pemuda bernama Rizky Dermawan itu menginformasikan, karena selalu terjadi konflik yang membuatnya tak nyaman.
“Niat saya bekerja engga lama – lama, paling dua tahun, tapi pas disana situasi tak memungkinkan, bentar – bentar perang saudara lah, jadi kita dibuat engga betah,”ucapnya pada Redaksi.
Optimis pun menerpanya, gaji yang diterimanya akan ia tabungkan supaya bisa wujudkan impiannya membuka usaha sendiri,
“Model kuliner, makanan, semacam cafe lah. Pokoknya kira – kira anak mudalah tempat nongkornglah, soalnya di Leuwi Liang, tempat saya di Bogor belum ada tempat nongkrong yang identik Bogor banget, saya pengen wujudkan itu,’terang sang pemuda.
Meski begitu, ia harus memutar otak untuk mendapatkan modal lebih.
Rizky yakin banget, ia bisa saja meminjam untuk modal usaha, tapi ia berpikir lagi jika minjam resiko yang ditanggung bukan main besarnya.
“Dalam hati saya, usaha tapi engga hasil minjem, karena yang pertama resikonya, kalau usahanya engga jalan kita tetap harus ngembaliin. Saya pengen kerja itu engga selamanya, dua atau tiga tahun selesai. Punya tabungan buka usaha kecil – kecilan,”paparnya.
Nah terkait ini, anak kedua dari empat bersaudara ini menyentil pemerintah, bilangnya pemerintah harus lebih memperhatikan anak muda.
Rizky meminta pemerintah harus punya program – program yang menampung ide – ide kreatif anak muda. Misalnya pemuda ini punya gagasan usaha apa, pemerintah harus suport entah dengan bertatap muka langsung atau cara lainnya.
Apalagi menurutnya, kaum muda sekarang identik dengan kebebasan para generasi muda ini harus mendapat bimbingan.
“Padahal jiwanya negara, jiwanya Indonesia ada di anak muda ini, kalau anak mudanya engga bener, engga diarahkan, ya kedepannya mau jadi apa,”tegas jejaka kelahiran Jakarta, 95 ini.
Sehubungan itu, sang jejaka berharap pada pemerintah peran generasi muda harus lebih dimaksimalkan lagi terlebih pada bidang usaha sebab akan berefek pada kemajuan bersama.
“Satu atau dua itumah balik lagi ke personal, siapapun yang jadi presidennya, siapapun yang jadi pemimpinnya balik lagi ke anak mudanya, kalau kita tetap males, ya gitu – gitu aja,”pungkas pemuda yang masih menjomblo tersebut.
(Res)