Pemuda Ini Ingin Menjadi Penceramah Ini Alasannya


penceramah
Photo ilustrasi Event Workshop Internet spirit manca enteprise



spirit.my.idKehidupan sekarang memang cukup memprihatinkan yaitu sulit membedakan mana yang haq dan bathil, sepertinya hanya kesenangan dunia saja yang dikejar sementara kehidupan di akherat seolah – olah terlupakan.


Tak menampik, tabiat manusia tak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki, manusia akan terus mengejar mimpinya walau dengan cara yang mnyimpang.



Ya, kehidupan dunia memang selalu menggoda, dunia menawarkan sejuta kenikmatan. Sah – sah saja  mengejar dunia tapi dari perjuangan yang baik sesuai dengan koridor agama. Dunia memang indah bagi manusia yang menganggap dunia adalah segala – galanya.

Artikel Terkait :

 
Dikutip dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka
Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah
merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan
(harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan
barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan
menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam
hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina
(tidak bernilai di hadapannya)“[1].

Apalagi kehidupan remaja jaman sekarang, perilakunya lebih mengedepankan gaya kekinian yakni bagaimana tampil keren agar mendapat pujian. Supaya tampil keren, tidak sedikit sebagaian para remaja melakukan perbuatan yang tak pantas.
Anak muda selayaknya harus mendapat bimbingan agama agar kelak dalam mengejar dunia tidak menghalalkan segala cara.
menjadi penceramah
Hafif mengajak untuk memperdalam agama
Atas hal tersebut, seorang pemuda bernama Muhamad Hafiz, rasanya patut diacungi jempol, pasalnya, ia ingin menjadi penceramah. Walau usainya masih remaja, dirinya rela melepas atribut kesenangan dan hura – hura demi ummat.
See also  Orang Indonesia Harus Berkuasa Di Rumahnya Sendiri

Saat bertemu redaksi, pemuda yang kini Pesantren sambil sekolah mengungkapkan alasannya, yakni miris, melihat pergaulan terlebih anak muda tak lagi mengindahkan norma – norma agama.

“Sudah lupa, jadi pengajian itu sudah engga penting bagi kehidupan kita. Jadi rasa ingin tahu tentang agama itu engga ada dilihat sekarang, lihat orang tua juga hampir sama dengan anak mudanya,”katanya pada redaksi.

Penilaian pelajar kelas XII SMA ini didasarkan kenyataan di kampung halamannya, Karawang. Hafiz, panggilannya menceritakan, dulu tamat SD, kegiatannya mengaji, sekarang boro – boro.

Melihat kenyataan ini, Hafiz, menuruti keinginan sang ayah memperdalam ilmu agama agar kelak menjadi sosok pencerah. Untuk mewujudkan cita -citanya, orang tuanya telah mendirikan Yayasan Islam di daerahnya.


“Alhamdulillah ilmu yang didapat banyak, dari kitab – kitab, belajar dari para penceramah. Mencoba menggali ilmu sendiri agar lebih paham dan lebih menguasai lagi,”jelasnya.

Lebih jauh pemuda kelahiran 2002 ini menuturkan, rusaknya kehidupan Islami dikarenakan musuh – musuh Islam memafaatkan kelemahan kaum muslim dengan menjauhkan hukum – hukum Islam.

“Dari yang saya pelajari musuh – musuh Islam
menghancurkan bukan karena fisik atau di bom tapi merusak aqidah Islam yang
terasa oleh kita umat Islam. Saya sendiri merasakan jadi jauh dengan ajaran
Islam,”paparnya.

Agar tidak terus menjadi sasaran empuk musuh Islam, caranya kembali mempertebal keimanan dan ketakwaan dan memperkuat ukhuwah Islamiah jangan mau di adu domba.

“Ustadz sekarang gimana yah,  ada yang benar – benar Ahli Sunnah Wal Jamaah, khususnya. Terkadang ada antar Ustadz berantem, banyak ngomong, beda – beda pendapat yang membingungkan umat. terkadang ustadz sekarang cinta dunia Ustadz bayaran, saya engga mau seperti itu harus karena Allah, ada uang atau tidak gimana nanti yang penting ceramah menyampaikan kebenaran agar umat tercerahkan,”urai Hafiz.

Baca Juga :

Sang pemuda mengakui, berat untuk menjalankan syariat Islam, ingin dirinya bebas layaknya anak jaman now, namun jika tidak ada yang mengingatkan tunggulah kehancuran.

“Untuk teman – teman anak muda khususnya dan semuanya para orang tua, ayo isi lagi Masjid karena dari kegiatan pengajian pasti akan timbul bibit – bibit kesolehan,”pungkasnya.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *