Nyinyir akibat ketidakmampuan mengekspresikan diri |
spirit.my.id
Nyinyir timbul biasanya, jika melihat orang lain sukses dan berprestasi sementara
dirinya tidak mampu.
Nyinyir berarti mencemooh, mencela atau menyindir. Ya beda- beda tipis lah sama iri dengki, sebab yang diomongin kebanyakan keburukan.
Walau begitu, sebenarnya nyinyir tidak selamanya negatip ada
positipnya, ko bisa ?
Begini, dalam Islam sudah diatur,nyinyir yang tidak dibolehkan
adalah dengan tujuan buruk dan menyakiti
orang lain, misal, menghina, balas dendam, riya alias ingin dipuji dan masih banyak
lagi.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2019/06/hai-orang-yang-sombong-cepatlah-sadar.html
Sedangkan nyinyir yang diperbolehkan bila tujuannya baik, misal,
membuat sifat dan perilaku seseorang menjadi lebih baik, memberi motivasi, tapi tidak begitu saja tetap harus mengikuti aturan dan berdasarkan syariat dan hukum Islam.
Kendati demikian, sebagai seorang muslim, alangkah baiknya
tidak bernyinyir ria, selain tidak bermanfaat juga Allah SWT tak menyukainya,
seperti dalam firman : (QS.
Al-Hujurat[11] :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang (yang
diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang (mengolok-olok), dan jangan pula
perempuan-perempuan mengolok-ololk perempuan yang lain, karena boleh jadi
perempuan (yang diolok-olok) lebih baik daripada yang mengolok-olok. Janganlah
kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan
gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (paggilan) yang buruk
(fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.”
Menilik firman tersebut, dengan terang benderang Allah SWT menegaskan, nyinyir atau mengolok – ngolok, merupakan perilaku tak baik dan
akan masuk neraka jika tidak bertobat.
Photo ilustrasi |
Nyinyir bisa dilakukan oleh semua orang apalagi di jaman now, media social yang sudah menjadi
gaya hidup, banyak update yang menyenggol teman sendiri dengan nyinyiran dengan
beragam alasan.
Tahukah akibat nyinyir ? tak sedikit pertikaian terjadi, asalnya berteman
baik menjadi tak harmonis, terkadang antar saudara sendiri bisa terjadi suasana panas sampai percekcokan.
Nah terkait ini, seorang wanita bernama Ainun Nisa Nurhuda,
memberi pandangannya.
Gadis cantik ini mengatakan, nyinyir adalah suatu perkataan
yang tidak ada guna dan manfaatnya karena bisa dikatogerikan syirik.
“Melihat temannya mendapat pujian yang bagus,sedangkan
dirinya tidak bisa melakukan itu,” katanya pada Restu Nugraha dari spirit media
inspiratif.
Ainun, begitu dipanggil, lebih jauh mengatakan, nyinyir terjadi akibat ketidakmampuan untuk
mengekpresikan diri, sementara orang lain atau teman sendiri mampu melakukannya.
Lebih parah lagi, nyinyir kini sedang trend di semua
tingkatan usia terutama remaja jaman now.
“Kebiasan itu terjadi di kita contohnya seperti anak itu
ingin mendapatkan tingkatan yang dimilik temannya tapi ia tidak bisa malah
menjelekan supaya si temannya itu jadi jelek. jadi dia itu terus ngomong engga
ada capenya,” terang Ainun.
Gadis remaja yang bercita – cita menjadi pengusaha sukses
ini menandaskan, sifat nyinyir sangat tidak baik, bahkan si Neng meyakini, yang
doyan nyinyir tidak bakalan bisa berkarya kerena sibuk mencari kelemahan orang
lain.
“Hanya saja cara dia ingin mendapakan suatu yang yang baik
itu salah, syirik aja sama orang lain, merasa dirinya lebih baik dari yang lain
engga mau dikalahkan. Merugikan dirinya juga,” tegasnya.
Ainun sendiri akan diam, ogah melayani apabila dirinya di
nyinyirin. Buktikan saja bahwa kita bisa tidak seperti yang diomongin.
“Lingkungan, sekarang makin kedepan makin maju. Beda sama
dulu, dulu kan ada permaian tradisional sekarang engga ada, sekarang semakin
moderen,” imbuh dara yang suka makanan perkedel itu.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/09/wajah-cantik-akan-pudar-seiring-usia.html
Terakhir ia berpesan, bolehlah bernyinyir ria asalkan pada
tempatnya.
“Sebaiknya sebelum mengoreksi yang lain sebaiknya koreksi
dulu dirinya engga boleh ngomong sembarangan, jaga lisannya jaga prilakunya,”
pungkasnya seraya tersenyuman.