Gagal menikah dengan pacar bukan karena pihak ketiga melainkan ibu dari pacarnya. (Foto ilustrasi) |
spirit.my.id
Begini ceritanya, di malam tahun baru 2013, Heri Raspian, namanya, memulai cintanya dengan sang pujaan hati.
Selama hubungan tak ada gejala mencurigan, keduanya baik – baik saja bahkan orang tua nya pun saling merestui.
Setelah si wanita lulus sekolah SMA, Heri bermaksud untuk melamarnya. Semakin pede kala dia sudah bekerja meski hanya sebagai honorer di sebuah instansi pemerintahan.
Namun, perbedaan mulai dirasakan pacarnya sulit ditemui, banyak alasan.
Pemuda kelahiran 1993 itu, mencoba mencari tahu penyebab dibalik semuanya. Tanpa disengaja, lewat facebook, sang ibu calonnya saling berkomentar dengan seorang laki – laki yang ternyata adalah mantan pacar kekasihnya yang bekerja di Jakarta di sebuah perusahaan ternama.
Dan benar saja, cintanya hancur dan otaknya adalah ibunya alasannya status sosial.
“Memang aktornya si ibu susah walau sama bapak dan kakaknya membantu. Saya sih pengen tahu saja masalah utamanya apa, jadi seperti lupa saja. Ya, mungkin dari materi,”katanya pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif
Heri pun menjelaskan, sang pacar masih mencintai buktinya pernah mengajak untuk balikan lagi. Tapi ia menolaknya karena sudah terlanjur sakit hati.
Karena situasi sudah tak kondusif, dirinya legowo menerima nasib.
“Saya pernah telepon ibunya, kalau sekiranya tidak merestui tolong jujur saja jangan lewat belakang. yang saya kasihan hanya karena keinginan ibunya yang mengejar harta, si anak manjadi korban,”imbuhnya.
Untuk melampiaskan rasa sakit hati, sang pemuda pernah memacari teman karib sang mantan tapi hubungan tak berlangsung lama.
‘Kalau masa pacaran jangan seratus persen cinta. Tetap harus didorong doa, pengen dengan si ini, tetap yang di atas yang menentukan. Cinta kuat, seratus persen cuma sama Allah, jangan terlalu berharap pada manusia,”terangnya.
Sebab itu ia berharap pada semua orang tua, biarkanlah anak yang menentukan pilihan terbaiknya jangan memandang hanya karena materi semata.
“Masa muda masih perkembangan belum stabil mencapai kesuksesan, mungkin kedepannya. Jangan memandang rendah sesorang melihat dari besar kecilnya penghasilan, tapi lihatlah perjuangan untuk mendapatkan penghasilan itu,”pesannya.
Heri, kini sudah bisa melupakan tragedi cintanya disebabkan sudah mendapat calon pendamping seorang guru, sementara sang mantan sudah menikah dan mempunyai anak.
(Res)