PPKM Darurat, dr.Tirta Rakyat Punya Dua Pilihan Hidup atau Mati


ppkm darurat dr.tirta
dr. Tirta PPKM lanjut tapi kebutuhan rakyat dibantu




spirit.my.id – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat akan segera berakhir Selasa, 20 Juli 2021. PPKM dihadirkan untuk menekan penyebaran Virus Corona yang masih melanda tanah air.

 PPKM sendiri sedikit banyak menimbulkan gejolak di masyarakat.


Bagi yang mendukung, alasannya Virus Corona diharapkan segera hilang, sementara yang tidak mendukung lebih menyangkut hajat hidup dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari terutama  bagi kaum kecil seperti pedagang, buruh dan lainnya.

Seiring masa akan berakhirnya PPKM darurat, kembali bergejolak bagai bola panas, ada yang setuju diperpanjang ada juga yang tak ingin dlanjutkan. Tentu saja, keputusan diperpanjang atau tidak ada di tangan pemerintah. 

Artikel Terkait :

https://spirit.my.id/2021/07/begini-pengakuan-orang-yang-terserang-virus-corona-19.html

Dilain pihak, keberhasilan PPKM darurat dalam menekan penyebaran Virus Corona masih tanda tanya, berhasil atau tidak ?

Sehubungan dengan hal ini, dr Tirta Mandira Hudhi, memberi komentar. 

dr. Tirta, lebih menyoroti bantuan dari pemerintah untuk rakyat dan efektifitas PPKM sendiri.

“Kalau setelah 12 hari nggak ada impact-nya, harus
dievaluasi. Berarti mungkin PPKM ini gak efektif karena warga nggak dikasih
makan,” katanya, dikutip dari kanal Youtube Karni Ilyas Club, beberapa waktu lalu.

Malahan sang dokter dengan lantang mengatakan, pemerintah harus mengakui telah gagal dalam penanganan Pandemi Virus Corona.

“Kalau memang gak bisa memberikan makan ke warga, gak
usah ada PPKM, udah ngaku aja salah,” tandasnya.

Kendati begitu, dokter mualaf ini berharap, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang terbaik bagi rakyat, seperti dipostingan akun instagram miliknya.

“Pemerintah cuma punya 1 solusi terbaik saat ini. Ppkm silakan lanjut, tapi kebutuhan warga di daerah yg
terdampak harus di urus. Kalo ga mau. Yaudah. Ga akan slesai. Usul ini sudah saya
sampaikan ke stafsus pak @luhut.pandjaitan,” tulisnya lagi.

See also  Olimpade 2020, Jepang Siapkan Mesjid Bergerak.

Baca Juga :

https://spirit.my.id/2020/12/dokter-relawan-covid-19-ini-sempat-tak.html

Menurutnya, saat ini masyarakat dihadapkan pada dua pilihan yakni hidup atau mati.

“Warga skrng pilihan ada 2. Resiko meninggal karena covid. Resiko meninggal karena kelaparan. Makanya terjadi polarisasi kubu2 an. Kubu covid dan kubu
anticovid.Ini urusan perut. Dah ya pak. Semoga pas rapat usulan saya
tadi di bahas,” pungkasnya.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *