Photo ilustrasi model hijab spirit manca enterprise |
spirit.my.id – Meski jaman telah moderen, namun yang namanya dijodohkan sepertinya akan tetap langgeng sampai akhir jaman.
Banyak pernikahan lantaran dijodohkan. Ada yang bahagia, ada yang tidak.
Memang tak mengenakan sih dijodohkan, seolah kita tidak mampu mencari pasangan hidup.
Mau di Desa, di Kota perjodohan sama saja, alasannya klise demi kebahagian…padahal belum tentu juga sih.
Menurut Suhaema Mardiah, pendidik dari salah satu SMK, mengatakan, jika di pelosok perempuan dijodohkan karena khawatir.
“Kalau di Kampung banyak yang dijodohkan dari lulus SD langsung dijodohkan. Kalau cewek mah takut apa – apa,”katanya pada redaksi.
Alasan lainnya adalah karena pengaruh ketokohan, misal anak seorang kiai.
“Kan pengen anaknya lebih tinggi dari orang tua, menaikan derajat orang tua, Jadi dijodohkan walau usia terpaut jauh”ucapnya.
Sedangkan di kota alasannya lebih pada materi. Perempuan kelahiran 1999 tersebut menilai, perjodohan bisa terjadi jika anaknya patuh pada orang tua. Ia sendiri ogah dijodohkan.
“Mendingan milih sendiri jangan dijodohin,” tegasnya menutup pembicaraan.
(Res)
(Res)