spirit.my.id
Bagaimana tidak sejauh perhelatan Piala Dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar , LGBT dan Israel tak bisa belagu alias banyak tingkah.
Tadinya sih dengan memanfaatkan momen Piala Dunia serta dibungkus hak azazi manusia dengan dukungan dari negara Eropa dan Amerika, kaum LGBT bisa sukses mengkampanyekan hak dan derajatnya sejajar dengan kaum normal.
Oh tidak, maaf saja, kami sebagai manusia waras tak sudi disandingkan dengan kaum penyimpang sek ya !
Artikel Terkait :
Kaum Sodom ini bangga dengan bendera pelangi yang menjadi simbolnya.
Di sisi lain, tekanan dari negara barat terhadap Qatar membuat para LGBT makin pede dan berani berulah. Bahwa perjuangannya akan menemui kemenangan.
Tapi Qatar tetaplah Qatar, tak ciut nyali dengan tekanan serta propaganda barat.
Aturan yang bersandarkan syariat Islam tetap tegak dan harus dipatuhi oleh siapapun dan negara manapun.
Kaum LGBT pun tersungkur. Namun begitu, keinginan mereka ingin diakui statusnya tak akan berhenti di Piala Dunia Qatar 2022.
Demikian pula dengan negara yahudi zionis Israel.
Penindas bangsa Palestina harus terkucilkan dari hingar bingar dan keseruan Piala Dunia Qatar.
Dikucilkan atau disingkirkannya warga Israel, tidak hanya oleh negara mayoritas Islam tapi oleh hampir seluruh dunia.
Banyak fakta memperkuat hal ini, seperti jurnalis asal Israel ketika sedang wawancara ditinggalkan begitu saja setelah mengetahui media dari Israel.
Kejadian itu tidak hanya sekali tapi banyak diderita oleh jurnalis Israel.
Seorang wanita pendukung kesebelasan Jepang, langsung berlalu begitu saja saat sesi wawancara setelah mengetahui media Israel.
Baca Juga :
Lalu, seorang pria Libanon, bagitu tahu media Israel, lsngsung cabut.
“Apa yang kamu lakukan disini. Di muka bumi ini tidak ada Israel. Hidup Palestina,” ucapnya sambil berlalu. Wartawan Israel pun bengong bercampur kesal karena dicampakan begitu saja.
Sebagai umat Islam, patut berterimakasih kepada Qatar, karena sukses dan berhasil memperlihatkan bahwa Islam Rahmatan lil Alamin, sekaligus membantah pemberitaan media barat tentang Islam yang kerap dikaitkan dengan kekerasan dan terorisme.
(Res)