spirit.my.id – Rabu, 14 Desember 2022, adalah hari ke 40 meninggalnya musisi Sunda serba bisa Didin Sahidin bin Marpuah.
Almarhum banyak meninggalkan karya-karya musik dan lagu yang menginspirasi.
Rekan-rekan sejawat dari seniman Sunda maupun masyarakat khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat, akan tetap mengenang almarhum.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2022/02/konsen-sukses-gelar-audisi-lagu-cihampelas-sehat.html?m=1
Dedi Kosipa dan Abah Ono misalnya. Keduanya terbilang orang paling dekat dengan almarhum.
Saat berbincang dengan Redaksi, Dedi Kosipa mengatakan, Din Suling, panggilan karib almarhum merupakan seniman serba bisa mulai dari kecapi, suling, keyboard, kendang dan alat musik lainnya.
“Rekan, teman-temannya merasa kehilangan apalagi PL (Pemandu Lagu) seperti Gotik, Jupe dan rekan-rakan guru dan PGRI dalam perayaan HUT selalu hadir sebagai player,” katanya, Kamis, 15 Desember 2022.
Pensiunan guru olahraga ini mengorek kembali memori ingatannya saat masih bersama almarhum yang berasal dari Babakan Cianjur, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat tersebut.
“Terakhir almarhum juga hadir dalam perpisahan para kepala sekolah. Dan banyak guru, Kepala Sekolah yang merasa kehilangan almarhum,” tambahnya.
Dan yang paling menyentuh adalah lagu “Paturay” yang merupakan ciptaannya dengan aransemen Din Suling.
Dirinya tak menyangka lagu itu adalah aransemen yang terakhir.
Selain lagu tersebut, Din Suling juga menciptakan sekaligus aransemen lagu berjudul “Konsen”
Lagu diciptakan khusus untuk Komunitas Senam Cihampelas dimana dirinya sebagai Ketua.
“Semua karya ciptaan Din Suling tidak akan dilupkan sampai kapan pun. Semoga anak nya Dadan yang juga player bisa menjadi regenerasi almarhum termasuk anak-anak perempuannya selalu menjadi juara di event nyanyi yang diadakan di Kabupaten Bandung Barat. Semoga Din Suling amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan, amin” ucapnya sekaligus doa dan harapannya.
Abah Ono, pencipta dan musisi Sunda, mengamini apa yang dikatakan Dedi Kosipa.
Baca Juga :
Abah Ono mengutarakan, dimatanya sosok Din Suling seorang seniman serba bisa dan sederhana.
Sebab itu, dirinya sangat kehilangan apalagi Din Suling telah bergabung di Saung Abah Ono sejak 2016 serta tercatat sebagai anggota grup Nata Saigel yang dipimpinnya.
“Kesatu sangat mudah dibutuhkan. Kedua, dia juga tidak melihat acara apa dan dimana yang penting dia mampu dan bisa. Ketiga, dia seorang seniman yang tidak mentarget. Berapa pun yang diberikan bentuknya materi ya tidak tawar menawar. Keempat tidak memilah siapaun penyanyinya,” tandas Abah Ono mengakhiri.
(Res)