Jauh dari orang tua membuatnya makin tegar dan mandiri, kuncinya bersyukur. (Foto ilustrasi) |
spirit.my.id – Sejak usia empat bulan, ia sudah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya.
Ibunya, menjadi TKI di Arab Saudi, ayahnya bekerja di Malaysia.
Irfan Pastria, nama lengkapnya, kini sudah menginjak remaja, duduk di bangku kelas 1 SMA ternama di Kabupaten Bandung Barat.
Saat bertemu dengan Redaksi, Ipan, panggilannya menuturkan, sampai kelas enam SD, ia diasuh oleh orang tua angkatnya.
“Umur 10 tahunan dikasih tahu oleh bapak kalau mamah sama bapak yang selama ini bukan orang tua asli,” ucapnya menerangkan.
Pemuda kelahiran 2007 ini, kaget dengan penjelasan dari ayahnya tersebut. Apalagi, ia sendiri baru pertama kali bertemu dengan sang ayah.
“Campur aduk, sedih lah. Aku juga baru pertama waktu itu ketemu sama bapak. Bapak juga sama baru datang dari Malaysia,” terangnya.
Semenjak itu, pertemuan dengan sang ayah semakin sering, namun, keduanya dipisahkan oleh usia.
Beberapa hari kemudian setelah meninggal sang bapak, Ipan bertemu dengan sang ibu untuk pertama kalinya.
“Ibu datang ke Pesantren. Ipan kaget siapa ibu ini. Setelah tahu kalau itu ibu, saya nangis campur aduk lah karena baru melihat mamah,” jelas Ipan.
Ipan sendiri mengaku, dengan keadaannya banyak hikmah yang dirasakan.
Yang bikin sedih dan terharu, jika mengambil rapot atau kelulusan.
“Kalau temen-temen sama orang tuanya. Ipan dari SD, SMP, sampai daftar SMA sama wali,” terangnya.
Di sisi lain, hikmah lainnya adalah membuatnya semakin tegar dan mandiri dalam menapaki kehidupan. Di benaknya tak ada kata patah semangat apalagi putus asa.
“Saudara dari bapak sama mamah sudah tidak ada. Sekarang mamah masih kerja di Arab. Sebulan sekali ngasih ke Ipan buat bayar kontrakan, makan, sekolah dan keperluan lainnya. Engga besar dicukup-cukupin,” ucapnya.
Ibunya akan pulang bila dirinya sudah lulus sekolah.
Tadinya Ipan ingin kuliah tapi sepertinya diurungkan, ingin bekerja dulu membantu ibunya.
“Saya bersyukur dengan keadaan gini. Walau saudara sudah engga ada masih banyak yang baik. Intinya jangan mengeluh dan bersyukur, pasti Allah kasih jalan kemudahan,” tandasnya menutup.
(Res)