spirit.my.id – Torehkan prestasti gemilang di ajang olahraga multi event sebesar Porda tentu buat bangga, selain harus memiliki kualitas skil yang mumpuni juga mental baja menjadi faktor penentu kesuksesan.
Untuk mencapai itu dibutuhkan latihan keras, semangat dan
tekad kuat, seperti yang dilakoni oleh mojang manis bernama Indri Anisa
Dewi.
tekad kuat, seperti yang dilakoni oleh mojang manis bernama Indri Anisa
Dewi.
Indri begitu dipanggil, siapapun tak akan menyangka kalau gadis abg ini jago gulat yang membawa pulang medali perunggu saat ajang Porda jabar 2018 lalu.
Bagaiamana bisa, dara kelahran 2000 ini menggeluti olahraga keras gulat. Indri menceritakan, awalnya disuruh guru olahraga di sekolah.
“Tapi lama – lama rame, reuseup. Jadi pisiknya bagus berat
badan Indri dari 89 turun menjadi 69 kg,” katanya pada Redaksi,Rabu,
(23/10/2018).
badan Indri dari 89 turun menjadi 69 kg,” katanya pada Redaksi,Rabu,
(23/10/2018).
Guna lebih mengasah kemampuan gulatnya, Indri lantas mengikuti
latihan di Batujajar dan ikut kejuaraan Tasikmalaya Open pada bulan November
2017, hasilnya mengejutkan medali perak digondolnya.
latihan di Batujajar dan ikut kejuaraan Tasikmalaya Open pada bulan November
2017, hasilnya mengejutkan medali perak digondolnya.
Karena prestasinya yang kinnclong, sang atlet pun
mendapat kesempatan ikut babak kualifikasi Porda dan lolos mewakili Kabupaten
Bandung Barat dan sukses meraih medali perunggu.
mendapat kesempatan ikut babak kualifikasi Porda dan lolos mewakili Kabupaten
Bandung Barat dan sukses meraih medali perunggu.
Meski begitu, pengagum pegulat dari Jepang Sara Dosol ini,
sedikit kecewa, pasalnya, keinginan untuk meraih emas tak kesampaian.
sedikit kecewa, pasalnya, keinginan untuk meraih emas tak kesampaian.
“Seneng banget, tapi engga bisa ngasih apa yang diharepin
pelatih, tapi Alhamdulillah sudah seneng banget dapat medali perunggu juga,”
tuturnya dengan mimik sedih.
pelatih, tapi Alhamdulillah sudah seneng banget dapat medali perunggu juga,”
tuturnya dengan mimik sedih.
Anak pertama dari empat bersaudara ini pantas kecewa sebab, perbedaan poin
dengan yang
menumbangkannya di final Porda (Atlet Ciamis) selisih poinnya sangat tipis yakni
6 – 7.
dengan yang
menumbangkannya di final Porda (Atlet Ciamis) selisih poinnya sangat tipis yakni
6 – 7.
Lalu, Indri menuturkan hal lain yakni sekolah. Dengan lugas Indri menjelaskan selama mengikuti seleksi dan pemusatan latihan Porda, mojang kelas 12
Sekolah Menengah Atas (SMA Mitra Darma) Cililin harus sering bolos, namun
untungnya pihak sekolah memberikan support dan dukungan penuh.
“Pokonamah, Alhamdulilah, sekolah sangat mendukung, mulai dispen
selama dua bulan. Kalau pelajaran yang tertinggal paling nyusul,” jelas cewek bercita – cita menjadi tentara ini.
selama dua bulan. Kalau pelajaran yang tertinggal paling nyusul,” jelas cewek bercita – cita menjadi tentara ini.
Kini, anak dari pasangan Windi Dewi Hartati dan Ade Ahmad
Anwar, tak mau setengah -setengah, Penikmat semua kuliner ini bertekad untuk terus berkiprah bahkan ingin menjadi
atlet nasional.
Anwar, tak mau setengah -setengah, Penikmat semua kuliner ini bertekad untuk terus berkiprah bahkan ingin menjadi
atlet nasional.
“Harapannya Indri pengen lebih maju lagi, ngebanggain guru,
sekolah, orangtua, pelatih,” tandasnya.
sekolah, orangtua, pelatih,” tandasnya.
Sementara, Rina Nurwenda, guru yang selalu setia
mendampingi mengungkapkan, anak didiknya tersebut selalu ingin mencoba semua
olahraga, seperti bolavoli dan basket.
mendampingi mengungkapkan, anak didiknya tersebut selalu ingin mencoba semua
olahraga, seperti bolavoli dan basket.
Sang guru pun mengatakan dalam pergaulan Indri cuikup smart, dekat dengan semua temannya, tidak focus pada salah satu teman demikian juga
denga guru – guru di sekolah, mengandeng, peluk cium, seperti dengan teman sendiri.
denga guru – guru di sekolah, mengandeng, peluk cium, seperti dengan teman sendiri.
“kami semua guru dan sekolah mendoakan dan mendukung apalagi
membawa nama baik sekolah. Dia mendapat perunggu tidak lepas dari dukungan guru
dan sekolah juga,” tutup Rina bangga.
membawa nama baik sekolah. Dia mendapat perunggu tidak lepas dari dukungan guru
dan sekolah juga,” tutup Rina bangga.
(Res)