reviewnews.id – Dunia pendidikan tanah air dikejutkan dengan
kasus pelecehan sex yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN
7 Mataram terhadap gurunya yang bernama Baiq Nuril Maknun.
kasus pelecehan sex yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN
7 Mataram terhadap gurunya yang bernama Baiq Nuril Maknun.
Kejadiannya, sang Kepala Sekolah sering menelepon dengan nada melecehkan, bahkan pernah diajak menginap di
sebuah Hotel.
sebuah Hotel.
Lebih dari itu, dengan pedenya Kepala Sekolah menceritakan perselingkuhan dengan Bendahara.
Sang bu guru pun tak tinggal diam, ia memberanikan diri merekam percakapan dengan atasannya itu untuk disimpan.
Kasus ini semakin panas, percakapan yang direkam Baiq menyebar, temannya Imam Mudawin biang keroknya, yang pernah meminta rekaman tersebut.
Akhirnya Kepala Sekolah tak senonoh itu dimutasi dari jabatannya.
Telepas dari kronolgi kejadian, seorang kepala Sekolah sejatinya harus memberikan suri tauladan dan panutan bagi semua tidak hanya guru namun insan pendidikan lainnya.
Kejadian tersebut, sangat disesalkan oleh semua pihak, bukan
saja oleh pelaku pendidikan tapi masyarakat luas.
saja oleh pelaku pendidikan tapi masyarakat luas.
Agus Wiradinata, seorang pendidik di sebuah SMA swasta, mengatakan
sangat tak patut seorang Kepala Sekolah berbuat seperti itu.
sangat tak patut seorang Kepala Sekolah berbuat seperti itu.
“Merasa prihatin seorang ibu yang notabene seorang ibu
pendidik diperlakukan tak senonoh oleh Kepala Sekolahnya sendiri. Ini adalah
sisi gelap dunia pendidikan karena pelaku – pelakunya adalah orang pendidikan, Ini
black hole dunia pendidikan,” katanya pada reviewnews.id, Jumat, (15/11/2018).
pendidik diperlakukan tak senonoh oleh Kepala Sekolahnya sendiri. Ini adalah
sisi gelap dunia pendidikan karena pelaku – pelakunya adalah orang pendidikan, Ini
black hole dunia pendidikan,” katanya pada reviewnews.id, Jumat, (15/11/2018).
Dengan tegas, Agus mengatakan secara profesi kelembagaan
tidak bisa diterima dengan akal sehat karena dunia pendidikan syarat dengan
sopan santun, etika dan akhlak mulia.
tidak bisa diterima dengan akal sehat karena dunia pendidikan syarat dengan
sopan santun, etika dan akhlak mulia.
“Segala atribut kebaikan adanya di pendidikan, dunia
pendidikan seharusnya menjadi panglima, kejadian ini sudah mencorang dunia
pendidikan,” ucapnya.
pendidikan seharusnya menjadi panglima, kejadian ini sudah mencorang dunia
pendidikan,” ucapnya.
Karena itu, Agus berharap dengan kejadian ini untuk
berinstropeksi dan membenahi tatanan dunia pendidikan agar kedepan kejadian
serupa tidak terjadi lagi.
berinstropeksi dan membenahi tatanan dunia pendidikan agar kedepan kejadian
serupa tidak terjadi lagi.
“Pertama bukan hanya diberhentikan tapi harus diberi sangsi
supaya tidak terulang pada orang lain.Fungsi dunia pendidikan harus steril dari
muatan politik, criminal, steril dari dunia asusila,sehingga dunia pendidikan
utuh dan otentik,” tutup Agus.
supaya tidak terulang pada orang lain.Fungsi dunia pendidikan harus steril dari
muatan politik, criminal, steril dari dunia asusila,sehingga dunia pendidikan
utuh dan otentik,” tutup Agus.
(Manca)