reviewnews.id – Pelantikan anggota DPRD KBB, periode 2019 – 2024, digelar di hotel mewah bintang lima, Mason Pine, Kota Baru, Parahyangan, Padalarang, pada Senin, 26 Agustus 2019.
Pelantikan tersebut menuai pro dan kontra, pasalnya tempat yang digunakan terbilang wah, masyarakat menganggap itu pemborosan.
Terlepas dari itu, para dewan terhormat ini harus segera bekerja menunaikan segala janji – janji manisnya saat kampanye.
Miftah Parid Soleh, mahasiswa yang sedang menunggu wisuda, memberikan pandangannya pada anggota DPRD KBB terpilih saat ini.
Parid, panggilannya, mengatakan, dewan sejatinya harus menjadi orang terdepan dalam membela kepentingan rakyat.
“Karena ada pepatah dewan itu adalah wakil rakyat yang seharusnya menjadi jembatan untuk semua rakyat, jangan sampai seperti saat ini dimana kebanyakan dewan itu kurang dalam mewakili rakyatnya,”katanya pada redaksi.
Lanjut pria kelahiran 1994 itu, dirinya menginginkan keberadaan dewan sekarang lebih dirasakan oleh warga masyarakat. Jika anggota dewan benar – benar membaktikan diri, tidak menutup kemungkinan akan lahir dewan – dewan top.
“Hampir kebanyakan dewan itu menjadi dewan biasa, jadi engga ada dewan yang luar biasa gitu. Seperti ada dewan itu jalan kaki menyapa rakyat tidak terlalu memperlihakan kemewahannya, malahan dia itu biasa saja di masyarakat,”terangnya.
Dan yang membuatnya miris, ada dewan jarang terjun ke masyarakat, bahkan jika ketemu pun solah – olah tak mengenal. Bagaimana bisa menyerap aspirasi bila perilaku dewan seperti itu.
“Itu dewan engga tahu terimakasih ya, seharusnya dewan itu harus bisa menjadi wakil rakyat, jangan jauh tapi harus deket sama rakyat. Gimana kita mau mengenal keluh kesah masyarakat kalau ketemu engga pernah atau jarang, kalau ada momentumnya saja ketemu. Sebelum jadi dewan tanya – tanya apa keluhan masyarakat, eh udah jadi boro boro, ketemu aja susah,”jelas Parid, tersenyumn kecut.
Lebih prihatin lagi, banyak anggota dewan tersandung korupsi, dirinya menilai, selain selama masa kampanye budget yang digelontorkan gede juga kebutuhan hidup dewan itu sendiri.
“Mungkin dalam masa kampanyenya dibantu sama golongan – golongannya sehingga pada jadinya itu sudah statmen dengan orang – orang itu. Seharusnya dewan itu tidak korupsi, ada kan yang hukum yang berlaku di luar Indonesia, itu bagus untuk diterapkan di Indonesia seperti korupsi itu harus digantung, dihukum mati atau gimana gitu,”urai pengurus Keluarga Mahasiswa Bandung Barat ini (KEMBARA).
Meski begitu, pemuda yang hobi sepakbola tersebut, tetap menggantungkan harapan pada anggota legislatif sekarang, mampu memperlihatkan kinerja baik demi kemajuan dan kebaikan bersama.
“Setiap anggota DPRD harus bisa menjaga amanah rakyat, menjadi orang paling depan sebagai wakil rakyat,”harapnya menutup.
(Res)