spirit.my.id Kekerasan orang tua murid pada guru kerap mewarnai dunia pendidikan tanah air, kejadian tersebut tentu memprihatinkan kita semua.
Masih hangat, seorang guru SD Pa’bangiang, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu, 4 September 2019 lalu, bernama Astiah, dikeroyok oleh beberapa orang tua murid di kelas saat jam belajar sedang berlangsung, akibatnya Astiah mengalami luka – luka di wajah.
Tragedi ini, sontak mendapat perhatian dari banyak pihak, termasuk pelajar Aliyah, bernama Sipa Fadilah.
Sipa, panggilannya, mengatakan, sangat tidak wajar orang tua murid melakukan kekerasan pada guru. Padahal jika melihat kronologis kejadian, guru bersangkutan melerai dan mendamaikan dua murid yang sedang berkelahi, anak dari salah satu pengeroyok tersebut.
“Cumen kalau mikir secara logika, orang tua menyekolahkan anaknya untuk berpendidikan, masa kalau si orang tua pengen anaknya berpendidikan tapi si orang tua engga bisa berpikir secara sehat. kalau misalnya engga terima bisa diobrolin secara baik – baik, kekeluargaan, baiknya kaya gimana, dipertanyakan dulu permasalahannya apa jangan langsung berbuat kekerasan,”katanya pada redaksi, Sabtu, 7 September 2019.
Mojang manis ini, miris, pasalnya, pengeroyokan dilakukan di depan murid yang bisa menimbulkan efek tak baik bagi siswa.
“Ada dampak ke siswanya, jadi itukan bukan tontonan yang baik bagi siswa. Bisa saja siswa nanti ngelakuin kalau engga bisa ngontrol emosi, tak baiklah alasana apapun juga,”tegas, dara yang bercita – cita menjadi pebisnis ini.
Agar peristiwa memalukan itu tak terjadi lagi, dara yang masih jomblo ini, berharap, para orang tua harus bisa lebih menahan diri dalam melakukan tindakan dan awasi anak – anaknya lebih maksimal, hukumlah si anak kalau memang berbuat kesalahan.
“Seharusnya kita menghukumnya tapi secara wajar – wajar saja, tapi kalau emang anaknya salah melakukan kesalahan besar jangan terlalu dibelain, beri pelajaran yang membuat si anak jera,”pungkas siswi kelas XII itu.
(Res)
Area lampiran
Post Views: 152