reviewnews.id – Emansipasi mengharuskan wanita memainkan perannya dalam kehidupan, dengan kata lain sejajar dengan laki – laki.
Kesetaraan perempuan dengan pria bisa diberbagai kategori semisal pemimpin.
Tak menampik, di era keterbukaan seperti sekarang, perempuan yang sukses menduduki jabatan nomor satu baik di pemerintahan maupun swasta tak bisa dihitung dengan jari.
Baca Juga :
Pro kontra wanita menjadi pemimpin masih menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat, tak terkecuali di kaum Hawa sendiri.
Seperti yang dirasakan oleh Indy Andina, mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Bandung.
Indy, panggilannya dengan tegas mengatakan, bukan tak mau dipimpin oleh kaumnya, alasannya jika masih ada laki – laki yang mau menjadi pemimpin kenapa harus perempuan.
“Kalau menurut saya pribadi wanita itu kan selalu memainkan perasaan dibandingkan dengan laki – laki yang lebih banyak memainkan logika, jadi jalan pikirannya panjang jadi mending laki laki,”katanya pada redaksi.
Lebih jauh sang mahasiswi menjelaskan, pemimpin itu harus tegar dan tahan banting dalam menjalankan kepemimpinannya.
Perempuan yang sukses ukurannya tidak hanya jadi pemimpin saja banyak cara bisa dilakukan tapi tidak melupakan hak dan kewajiban sebagai perempuan.
Selain itu, wanita kelahiran 2001 ini, menerangkan, dalam agama Islam dengan jelas dikatakan pemimpin itu harus dari kaum Adam.
“Perempuan mau menjadi pemimpin bolehlah, tapi alangkah baiknya mintai berbagai pendapat. Baiknya perempuan juga tahu batas lah,”imbuhnya.
Baca Juga :
https://www.reviewnews.id/2018/08/setelah-lulus-sma-elsya-merasakan.html
Di lain pihak, seiring perkembangan jaman, Indy menganjurkan, wanita pun harus berada didalamnya mengikuii perkembangan kekinian seperti mode pakaian, makanan, teknologi. Intinya wanita jangan sampai ketinggalan kereta alias infromasi.
script async=”” src=”https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js”>
karena itu, Indi menilai perempuan di jaman now harus terus eksis namun tetap menjaga marwah sebagai seorang cewek.
“Tetap harus jadi perempuan yang kuat yang hebat dijaman sekarang ini, tapi kita juga jangan melupakan hak kewajiban kita. Tapi untuk ukuran menjadi pemimpin, walaupun saya wanita pemimpin itu mending laki laki,”tandasnya mengakhiri.
(Res)