reviewnews.id
– Mojang cantik ini sempat terpuruk, disesabkankegagalannya dalam seleksi Olimpiade Sain Nasional (OSN) mata pelajaran
geografi yang dilakukan oleh sekolah.
Namun, keterpurukannya tak berlangsung lama, Silda Ismi,
nama mojang itu segera bangkit dan melupakan kegagalan tersebut.
nama mojang itu segera bangkit dan melupakan kegagalan tersebut.
Benar saja, saat mengetahui akan ada seleksi olimpade Bahasa
Jerman, Silda, kembali untuk gigi dan hasilnya lolos.
Jerman, Silda, kembali untuk gigi dan hasilnya lolos.
Baca Juga :
Rasa syukur dan gembia bercampur aduk, betapa tidak cita –
cita ingin mengharumkan nama sekolah dan orang
tua bisa terwujud.
cita ingin mengharumkan nama sekolah dan orang
tua bisa terwujud.
“Mungkin dibalik, enggak keterima di geografi, tapi Allah
kasih rezekinya di olimpiade Jerman. Emang scenario Allah itu luar biasa,”
katanya pada redaksi.
kasih rezekinya di olimpiade Jerman. Emang scenario Allah itu luar biasa,”
katanya pada redaksi.
Tak menunggu lama, sang dara bersama partner lomba langsung
tancap gas mempersiapkan diri selama dua minggu yang dibimbing guru bahasa
Jerman.
tancap gas mempersiapkan diri selama dua minggu yang dibimbing guru bahasa
Jerman.
Namun tiba – tiba saat akan lomba, kesehatan dara kelahiran
4 Oktober 2002 ini sempat drop, tapi karena tekad yang kuat, Silda tak
menghiraukannya.
4 Oktober 2002 ini sempat drop, tapi karena tekad yang kuat, Silda tak
menghiraukannya.
Begitu lomba, Tanggal 3 November 2018, di PGRI Kota
Bandung, gadis yang bercita – cita menjadi guru ini semakin pede meski lawan
yang dihadapi adalah sekolah – sekolah top dan tangguh.
Bandung, gadis yang bercita – cita menjadi guru ini semakin pede meski lawan
yang dihadapi adalah sekolah – sekolah top dan tangguh.
“Liat saingannya dari berbagai sekolah yang emang sudah
langganan juara kaya SMA Angela dan SMA elit lainnya di Bandung. Tapi disisi
lain tetap percaya, optimis kalau aku bisa,” tuturnya.
langganan juara kaya SMA Angela dan SMA elit lainnya di Bandung. Tapi disisi
lain tetap percaya, optimis kalau aku bisa,” tuturnya.
Yang membuat Silda semakin semangat adalah dorongan dari orang
tua, guru pembimbing dan sohib – sohibnya.
tua, guru pembimbing dan sohib – sohibnya.
“Tapi semua bisa terjadi apabila kita terus usaha, berdoa
dan serahkan kepada Allah. Intinya semua itu juga berkat doa dari orang tua,
guru pembimbing, teman – teman yang selama ini selalu ngasih semangat,” terang
sang dara.
dan serahkan kepada Allah. Intinya semua itu juga berkat doa dari orang tua,
guru pembimbing, teman – teman yang selama ini selalu ngasih semangat,” terang
sang dara.
Usai lomba, banyak pelajaran yang bisa dipetik, selain
keseruan juga kenalan baru.
keseruan juga kenalan baru.
“Terus termotivasi yang juara 3 besar karena mereka emang
bener – bener pengen dapat hasil dan usahanya emang lebih baik,” imbuhnya.
bener – bener pengen dapat hasil dan usahanya emang lebih baik,” imbuhnya.
Pelajar kelas XI SMAN 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat itu
berharap sekaligus mengajak kepada pelajar Indonesia untuk memanfaatkan waktu
dengan baik, jangan terbawa oleh pergaulan bebas yang tidak ada manfaatnya.
berharap sekaligus mengajak kepada pelajar Indonesia untuk memanfaatkan waktu
dengan baik, jangan terbawa oleh pergaulan bebas yang tidak ada manfaatnya.
“Bisa memotivasi lainnya terus bisa sebagai langkah awal
untuk masa yang akan datang,” pungkasnya tersenyum.
untuk masa yang akan datang,” pungkasnya tersenyum.
Tanggal 28 November nanti, Silda, akan mengikuti lomba
bahasa Jerman tingkat propinsi Jawa Barat.
bahasa Jerman tingkat propinsi Jawa Barat.
SEMOGA SUKSES YA…
Baca Juga :
https://www.reviewnews.id/2018/08/keren-pelukan-sang-pesilat-hanifan.html
(Res)