Ini Resiko Pernikahan Dini

Pernikahan dini
Nikah dini bisa berfampak psikologis bagi kedua pasangan karena kesiapan mental.
(Foto ilustrasi)


spirit.my.id  Pernikahan sejatinya dilakukan ketika usia sudah cukup matang. Bagi laki – laki di umur 25 tahun dan perempuan 21 tahun. Lalu bagaimana dengan pernikahan dini yang heboh belakangan ini ?

Prihatin tentu, tapi ini adalah tantangan untuk menyadarkan bahwa nikah di usia muda dampaknya kurang baik. Hal ini diutarakan oleh Astri Susilawati, Duta Genre Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Astri panggilan karibnya, akibat pernikahan dini bisa berdampak pada psikologis kedua pasangan dalam menjalani bahtera rumah tangga.

“Bagi pernikahan dini adalah kesulitan dalam ekonomi, emosi dan mental. Kesehatan untuk berproduksi belum siap dan bahkan bisa menyebabkan perceraian,” kata Astri pada Redaksi.

Karena itu mojang Bandung ini mengajak kepada semua terutama generasi muda untuk menghindari pernikahan dini dengan banyak melakukan kegiatan yang kreatif dan inofatif. Menikah akan ada masanya.


“Mari kita menghindari pernikahan dini agar bisa menjadi remaja yang berkualitas remaja yang bisa membanggakan diri sendiri, keluarga, dan bangsa. Sehingga bisa menjadi generasi yang berencana,” tutur dara yang bercita – cita menjadi seorang psikolog itu.

Nah terkait hal tersebut Astri, tak lupa memberikan tips dengan lima transisi bagi kehidupan remaja.

Astri meyakini kalau lima langkah itu dilaksanakan dijamin nikah muda bisa dihindari.

 Apa saja mari kita simak :

1.Melanjutkan sekolah, 2. Mencari pekerjaan, 3. hidup berkeluarga, 4. hidup bermasyarakat, 5. pola hidup sehat.

Okey deh, makasih tipsnya, Neng Astri.

(Res)

See also  Fanny Sumringah, Budaya Sunda Tidak Kalah Dengan Budaya Impor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *