spirit.my.id – Tinggal menghitung hari, Republik Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke 75 tahun, Di perayaan hari ulang tahun kali ini, dipastikan tidak akan semeriah dan segempita tahun – tahun sebelumnya, sebab ada Virus Corona yang melumpuhkan sendi – sendi kehidupan mulai ekonomi, pendidikan, olahraga dan lainnya.
Walau begitu, kita sebagai anak bangsa selayaknya menyambut hari kemerdekaan ini tetap dengan rasa syukur, senyuman dan spirit tinggi agar semua hal yang merintangi kemajuan dapat dilewati.
Tak menampik, hadirnya Pandemi Virus, sedikit banyak telah mengoyak ketenangan dan kenyamanan terlebih bagi dunia pendidikan.
Bagaimana tidak, adanya Virus kiriman dari negeri Cina itu, para pelajar harus belajar di rumah melalui layanan internet. Tentu, kebijakan ini ada sisi positip dan negatifnya.
Seorang pelajar bernama Mega Pratiwi, merasakan dampak kebijakan ini. Mega, sapaanya mengaku sedih melihat kondisi negeri tercintanya terpuruk gara- gara si Virus apalagi jelang hari kemerdekaan.
“Kalau disebut merdeka kan udah waktu tahun 1945. Cumen untuk kondisi sekarang lagi turun, emang mungkin lagi di uji, ya dalam musibah kaya gini utamanya pendidikan, Sekarang kan kita ada Covid 19,dari itu emang kehambat banget mulai ekonomi, pendidikan, malah pendidikan menurun sampai harus daring di rumah,” katanya pada redaksi.
Lanjut Mega, dengan sistem daring, dirinya merasa tak maksimal, beda dengan tatap muka langsung yang lebih afdhol dan terbuka.
“Malah engga efektif, sedikit – sedikit searching di google, jadi pinternya sama google” imbuhnya kesal.
karena itu, cewek manis yang bercita – cita jadi reporter traveling ini, meminta pada pemerintah ada solusi segar yang lebih bagus lagi.
“kenapa masih bingung aja giliran pasar, mal di buka, tapi giliran pendidikan di tutup, sedangkan pendidikan sekolah itu utama sebagai penerus bangsa,” tandasnya.
Di lain pihak, mojang Bandung ini menilai ada sisi positipnya seperti jaga jarak, belajar hidup sehat. Tapi sisi negatifnya jauh lebih besar dan sangat terasa dalam menapaki hidup yang makin berat ini.
“Serba susah aja sekarang dalam segala hal. Mau sosialisasi, silaturahmi atau apapun juga susah banget,” ketusnya.
Denga keadaan seperti sekarang, cewek kelahiran 2003 ini, khawatir, bagaimana masa depan bangsa sedangkan menurutnya, negara dituntut harus makin maju, jangan kaya begini terus.
Mega berharap, terlebih pada pemerintah untuk meninjau sistem belajar di rumah saat ini. Selain itu, si Neng optimistis, sang Virus dapat segera enyah dari bumi pertiwi, hingga kehidupan kembali normal seperti sedia kala.
“Emang harus waspada, tapi harus ambil kebijakan juga jangan sampai di rumah terus, katanya sampai 2021. Semoga yang pertama Covid 19 berakhir, pengen pendidikan semakin meningkat, pengen sekolah normal kembali,” harapnya seraya tersenyum manis menutup.
(Res)