Ini Penyebab Kuliah Engga Semangat Akhirnya Drop Out
 |
| Kuliah cari dulu informasi agar sesuai dengan jurusan |
spirit.my.id - Gaes, kelar SMA mau kemana ? kuliah, kerja, kursus atau apa nih, yang pasti jangan menganggur yah.
Buat pelajar yang siap dan mampu, rata - rata pengennya melanjutkan ke PerguruanTinggi dong, sesuai bakat dan minat.
Yang jelas, kalau kuliah jangan sampai salah jurusan kalau bisa cari dulu info update jurusan - jurusan yang diminati lalu pelajaran apa saja yang bakal di pelajari nanti, ya seengganya jika pas semangat kuliahnya berlipat gitu.
Artikel Terkait :
https://www.spirit.my.id/2019/02/generasi-milineal-harus-menghindari.html
Nah, hal ini dialami oleh Juan Mobi Zulfikar. Malahan, pelajar jurusan IPA ini bimbang mau ngambil jurusan apa.
"Pertamanya sih bingung, tapi setelah dipikir - pikir, sesuaikan aja sama bakat dan minat. Setelah itu kita nyari jurusan pasnya kemana, cocoknya kemana," katanya pada redaksi.
Selain itu, cowok lembut ini mengatakan, dirinya tak sungkan minta masukan dari keluarga, teman, bahkan guru BP, tentang jurusan yang bakal diambilnya kelak. Namun begitu, Juan, panggilannya, keputusan tetap ada dirinya.
"Kalau jurusan menurut aku sih yang pertama keinginan sendiri. Kalau suka sama satu bidang ya udah tekuni aja sampai bener - bener bisa," tandasnya.
Apa yang dilakukan pemuda bercita - cita menjadi Manager Hotel ini sangat manusiawi, sebab ia tak ingin salah langkah dalam menentukan masa depannya.
"Pastikan kalau salah jurusan belajarnya engga fokus, ujungnya - ujungnya keluar kuliah. Kasihan kan orang tua yang membiayai," ucap Juan menerangkan.
Lalu sang pemuda, mengaku suka heran sama orang tua yang kadang memaksakan kehendaknya pada sang anak, padahal anaknya belum tentu cocok dan mau.
"Menurut aku mah, nuritin kata hati anaknya, teus dilihat kemampuan sama bakat anaknya. Misalnya orang tuanya menyuruh ke Kedokteran kalau si anaknya engga mampu secara akademik, belum bisa menyimbangi pemikirannya, gimana ?,"ujarnya setengah bertanya.
Nah, hal ini dialami oleh Juan Mobi Zulfikar. Malahan, pelajar jurusan IPA ini bimbang mau ngambil jurusan apa.
"Pertamanya sih bingung, tapi setelah dipikir - pikir, sesuaikan aja sama bakat dan minat. Setelah itu kita nyari jurusan pasnya kemana, cocoknya kemana," katanya pada redaksi.
Selain itu, cowok lembut ini mengatakan, dirinya tak sungkan minta masukan dari keluarga, teman, bahkan guru BP, tentang jurusan yang bakal diambilnya kelak. Namun begitu, Juan, panggilannya, keputusan tetap ada dirinya.
"Kalau jurusan menurut aku sih yang pertama keinginan sendiri. Kalau suka sama satu bidang ya udah tekuni aja sampai bener - bener bisa," tandasnya.
Apa yang dilakukan pemuda bercita - cita menjadi Manager Hotel ini sangat manusiawi, sebab ia tak ingin salah langkah dalam menentukan masa depannya.
"Pastikan kalau salah jurusan belajarnya engga fokus, ujungnya - ujungnya keluar kuliah. Kasihan kan orang tua yang membiayai," ucap Juan menerangkan.
Lalu sang pemuda, mengaku suka heran sama orang tua yang kadang memaksakan kehendaknya pada sang anak, padahal anaknya belum tentu cocok dan mau.
"Menurut aku mah, nuritin kata hati anaknya, teus dilihat kemampuan sama bakat anaknya. Misalnya orang tuanya menyuruh ke Kedokteran kalau si anaknya engga mampu secara akademik, belum bisa menyimbangi pemikirannya, gimana ?,"ujarnya setengah bertanya.
Baca Juga :
https://www.spirit.my.id/2018/10/atlet-bolavoli-kini-sudah-banyak-yang.html
Terkait biaya kuliah, jajaka Bandung ini berharap dibebasin. Ia melihat banyak yang ingin kuliah namun terkendala biaya yang cukup besar hingga mengurungkan niatnya.
Juan sendiri tahu ada beragam program dari pemerintah, tapi ia menilai kurang efektif dan juga prosedurnya memakan waktu kadang berlibet.
"kasihan buat orang yang engga mampu dari segi ekonominya. Kan ada kartu KIP, tapi prosesnya lumayan lama dan engga semua dapat. Kalau bisa mah kasih langsung seperti bea siswa atau ada program lain lagi yang mudah dan cepat," harapnya mengakhiri.
(Res)
Terkait biaya kuliah, jajaka Bandung ini berharap dibebasin. Ia melihat banyak yang ingin kuliah namun terkendala biaya yang cukup besar hingga mengurungkan niatnya.
Juan sendiri tahu ada beragam program dari pemerintah, tapi ia menilai kurang efektif dan juga prosedurnya memakan waktu kadang berlibet.
"kasihan buat orang yang engga mampu dari segi ekonominya. Kan ada kartu KIP, tapi prosesnya lumayan lama dan engga semua dapat. Kalau bisa mah kasih langsung seperti bea siswa atau ada program lain lagi yang mudah dan cepat," harapnya mengakhiri.
(Res)
Posting Komentar untuk "Ini Penyebab Kuliah Engga Semangat Akhirnya Drop Out"
Posting Komentar